- TRANLASI
Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris
pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat
yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah ke baris kedua lajur kedua
yang minggu lalu ditempati Sari. Perhatikan perpindahan tempat duduk Candra dan
Dimas ini.
· Candra berpindah 2
lajur ke kiri dan 2 baris ke belakang. Saat berpindah ini, Candra telah
melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 2 satuan ke atas yang ditulis sebagai
· Kemudian, Dimas
berpindah 2 lajur ke kiri dan 1 baris ke depan. Saat berpindah ini, Dimas telah
melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 1 satuan ke bawah yang ditulis sebagai
· Misalkan, tempat
duduk Candra minggu lalu di titik N(a, b) pada koordinat
Cartesius. Dengan translasi , diketahui tempat duduknya inggu ini pada titik N ’(a-2,b+2).Kalian dapat
menuliskan translasi ini sebagai berikut
Dengan prinsip yang sama, jika titik P(x,
y) ditranslasikan dengan maka diperoleh
bayangannya . Secara
matematis, ditulis sebagai berikut.
Sekarang, translasikan lagi bayangan yang telah
kalian peroleh dengan Didapat, Perhatikan bahwa
Ini berarti diperoleh dengan
mentranslasikan dengan Translasi T ini
merupakan translasi T1 dilanjutkan dengan T2, yang ditulis sebagai
Oleh karena dan maka
Akibatnya, titik
ditranslasikan dengan T1
dilanjutkan dengan translasi T2 menghasilkan bayangan sebagai berikut
Sifat:
·
Dua buah translasi berturut-turut diteruskan dengandapat digantikan dengan translasi tunggal
·
Pada suatu translasi setiap bangunnya
tidak berubah.
Contoh:
1. Translasi memetakan titik A(1,2) ke titik A'(4,6)
a. Tentukan translasi
tersebut !
b. Tentukanlah bayangan segitiga ABC dengan titik sudut A(1, 2), B(3, 4), dan C(-5, 6) oleh translasi tersebut.
c. Jika segitiga yang kalian peroleh pada jawaban b ditranslasikan lagi dengan Tentukan bayangannya!
d. Translasikan segitiga ABC dengan translasi T2 ◦T1.
Samakah jawabannya dengan
jawaban c?
Jawaban
a.
Diperoleh 1+p = 4 sehingga p = 3
2+q
= 6 sehingga q = 4
Jadi
translasi tersebut adalah
b. translasi artinya artinya memindahkan
suatu titik 3 satuan ke kanan dan 4 satuan ke atas. Dengan mentranslasikan
titiktitik A', B', dan C' dari segitiga ABC dengan translasi T1, kalian memperoleh
segitiga A'B'C' sebagai berikut
Jadi bayangan segitiga
ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(4,6), B'(6,8), dan C'(-2,10)
c.
Jadi
bayangan segitiga A'B'C' adalah segitiga A''B''C'' dengan titik A''(3,5),
B''(5,7) dan C''(-3,9)
d.
translasi titik
Jadi
bayangan segitiga ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(3,5),
B'(5,7) dan C'(-3,9) Perhatikan
bahwa segitiga yang kalian peroleh pada jawaban c sama dengan segitiga yang kalian peroleh pada
jawaban d.
2. Tentukan bayangan
lingkaran (x-3)2 + (y+1)2
= 4 jika ditranslasikan !
Jawab
Ambil sembarang titik P(a,b) pada lingkaran (x-3)2
+ (y+1)2 = 4 sehingga diperoleh (a-3)2 + (b+1)2 = 4
Translasikan titik P dengan sehingga diperoleh
Jadi titik P'(a-5,
b+2)
Perhatikan bahwa: a'= a - 5. Dari
persamaan (*), didapat a = a'+ 5.
b'= b + 2. Dari
persamaan (*), didapat b =
b' - 2.
Dengan mensubstitusi
nilai a dan
b ini ke persamaan (*), akan
Diperoleh (a'+ 5-3)2 + (b' - 2+1)2 = 4
(a'+ 2)2 + (b' - 1)2 = 4
Jadi bayangan dari (a'+ 5-3)2
+ (b' - 2+1)2
= 4 jika ditranslasikan
denganadalah (a'+ 2)2 + (b' - 1)2 = 4
- REFLEKSI
Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin,
amatilah diri dan bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama?
Amati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke
cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian
akan menemukan beberapa sifat pencerminan.
Dari gambar tersebut, kalian dapat mengatakan
bahwa:
• Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya,
yaitu lingkaran Q’
• Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke
cermin sama dengan jarak setiap titik bayangannya ke cermin, yaitu QA = Q’A
dan PB = P’ B.
• Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis
yang menghubungkan setiap titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku.
Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat
refleksi.
Matriks yang
bersesuaian dengan tranformasi geometri
Refleksi
|
Rumus
|
Matriks
|
Refleksi terhadap sumbu-x
|
||
Refleksi terhadap sumbu-y
|
||
Refleksi terhadap garis y=x
|
||
Refleksi terhadap garis y=-x
|
||
Refleksi terhadap garis x=k
|
||
Refleksi terhadap garis y=k
|
||
Refleksi terhadap titik (p,q)
|
Sama dengan rotasi pusat (p,q) sejauh 180˚
|
|
Refleksi terhadap titik pusat (0,0)
|
||
Refleksi terhadap garis y=mx,m=tan α
|
||
Refleksi terhadap garis y=x+k
|
||
Refleksi terhadap garis y=-x+k
|
SIFAT-SIFAT
a. Dua
refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatu identitas,
artinya yang direfleksikan tidak berpindah.
b. Pengerjaan
dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan
translasi (pergeseran) dengan sifat:
§ Jarak
bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua sumbu
pencerminan.
§
Arah translasi tegak lurus pada kedua
sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke sumbu kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar bersifat tidak
komutatip.
c.
Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling
tegak lurus, menghasilkaan rotasi (pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik
potong dari kedua sumbu pencerminan. Refleksi terhadap dua sumbu yang saling
tegak lures bersifat komutatif.
d. Pengerjaan
dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang berpotongan akan menghasilkan
rotasi (perputaran) yang bersifat:
§ Titik
potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.
§ Besar
sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu
pencerminan.
§ Arah
perputaran sama dengan arah dari sumbu pertama ke sumbu kedua.
- ROTASI
Rotasi
|
Rumus
|
Matriks
|
Rotasi
dengan pusat (0,0) dan sudut putar α
|
||
Rotasi
dengan pusat P(a,b) dan sudut putar
α
|
Keterangan
α + : arah putaran berlawanan putaran jarum jam
α - : arah putaran searah putaran jarum jam
SIFAT-SIFAT
Dua rotasi
bertumt-turut mempakan rotasi lagi dengan sudut putar dsama dengan jumlah kedua sudut putar
semula.Pada suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya.
Catatan:
Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi), tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinya. Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri.
Catatan:
Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran (rotasi), tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan bentuk aslinya. Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri.
- DILATASI
Aini dan teman-temannya berkunjung ke
IPTN. Di sana, mereka mengamati miniatur sebuah pesawat terbang. Miniatur
pesawat terbang ini mempunyai bentuk yang sama dengan pesawat terbang
sesungguhnya, tetapi ukurannya lebih kecil. Bentuk seperti miniatur pesawat terbang
ini telah mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat terbang sesungguhnya. Selain
dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar, misalnya pencetakan
foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang menyebabkan diperbesar atau
diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor dilatasi ini
dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.
• Jika k > 1 atau k < -1, maka hasil dilatasinya diperbesar
• Jika -1 < k < 1, maka hasil dilatasinya diperkecil
• Jika k = ± 1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
Dilatasi
|
Rumus
|
Matriks
|
Dilatasi dengan pusat (0,0) dan faktor dilatasi
k
|
||
Dilatasi dengan pusat P(a,b) dan faktor dilatasi k
|
- KOMPOSISI TRANSFORMASI DENGAN MARIKS
Matriks yang bersesuaian dengan transformasi geometri
Transformasi
|
Rumus
|
Matriks
|
Identitas
|
||
Translasi
|
||
Refleksi terhadap sumbu-x
|
||
Refleksi terhadap sumbu-y
|
||
Refleksi terhadap garis y=x
|
||
Refleksi terhadap garis y=-x
|
||
Refleksi terhadap garis x=k
|
||
Refleksi terhadap garis y=k
|
||
Refleksi terhadap titik (p,q)
|
Sama dengan rotasi pusat (p,q) sejauh 180˚
|
|
Refleksi terhadap titik pusat (0,0)
|
||
Refleksi terhadap garis y=mx,m=tan α
|
||
Refleksi terhadap garis y=x+k
|
||
Refleksi terhadap garis y=-x+k
|
||
Rotasi
dengan pusat (0,0) dan sudut putar α
|
||
Rotasi
dengan pusat P(a,b) dan sudut putar
α
|
||
Dilatasi dengan pusat (0,0) dan factor dilatasi
k
|
||
Dilatasi dengan pusat P(a,b) dan faktor dilatasi k
|
Komposisi transformasi
- komposisi dua translasi berurutan
Diketahui dua translasi dan . Jika translasi dilanjutkan translasi maka dinotasikan ”” dan translasi tunggalnya adalah T=T1+T2=T2+T1(sifat
komutatif).
- komposisi dua refleksi berurutan
a.
refleksi berurutan terhadap
dua sumbu sejajar
Jika titik A(x,y)
direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis x=b. Maka bayangan
akhir A adalah yaitu:
x'=2(b-a)+x
y'=y
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=a
dilanjutkan terhadap garis y=b. Maka bayangan akhir A adalah yaitu:
x'=x
y'=2(b-a)+y
b.
refleksi terhadap dua sumbu
saling tegak lurus
Jika titik A(x,y)
direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis y=b (dua sumbu yang
saling tegak lurus) maka bayangan akhir A adalah sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat
titik potong dua sumbu (garis) dan sudut putar 180˚
c.
refleksi terhadap dua sumbu
yang saling berpotongan
Jika titik A(x,y) direleksikan
terhadap garis g dilanjutkan terhadap garis h, maka bayangan akhirnya adalah dengan pusat perpotongan garis g dan h dan
sudut putar 2α(α sudut antara garis g dan h) serta arah putaran dari garis g ke
h.
Catatan
d.
sifat komposisi refleksi
Komposisi refleksi (refleksi
berurutan) pada umumnya tidak komutatif kecuali komposisi refleksi terhadap sumbu
x dilanjutkan terhadap sumbu y (dua sumbu yang saling tegak lurus).
- rotasi berurutan yang sepusat
- Diketahui
rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka
transformasi tunggal dari komposisi transformasi rotasi R1
dilanjutkan R2 adalah rotasi R(P(a,b),α+β)
- Rotasi
R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan
R1
- komposisi transformasi
Diketahui transformasi maka transformasi
tunggal dari transformasi:
- T1
dilanjutkan T2 (T2 ◦ T1)
adalah T=T2 . T1
- T2
dilanjutkan T1 (T1 ◦ T2)
adalah T=T1 . T2
Catatan T1 . T2
= T2 . T1
- bayangan suatu kurva/bangun oleh dua
transformasi atau lebih
Contoh: Tentukan bayangan
garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis y=x dilanjutkan translasi !
Jawab: misal titik P(x,y) pada
garis -4x+y=5
P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya
P'(y,x)
P'(y,x) ditranslasi
. Bayangannya P''(y+3, x+2)=P''(x'',y'')
Jadi x'' = y +3 → y = x''-3
y'' = x +2 → x = y'' -2
persamaan -4x+y=5 → -4(y'' -2) + (x'' - 3) =
5
-4y'' + 8 + x''
– 3 = 5
x''
- 4y''= 0
jadi bayangan akhirnya adalah x - 4y= 0
- luas bangun hasil tranformasi
Jika suatu bangun (segitiga,
lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:
- Luas
bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan
rotasi.
- Luas bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas bangun mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun bayangannya adalah L'=k2 +L
- sumber : http://www.google.com
0 comments:
Post a Comment