Kaulah yang pertama menjadi
cinta
Tinggallah kenangan
Berakhir lewat bunga
Seluruh cintaku untuknya
Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah
Sebagai suatu tanda cinta untuknya
Betapa cinta ini sungguh berarti
Tetaplah terjaga
Selamat tinggal kasih
Ku telah pergi selamanya
Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah
Sebagai suatu tanda cinta untuknya
Bunga terakhir menjadi satu kenangan yang tersimpan
Takkan pernah hilang tuk selamanya
Bunga terakhir
Bunga terakhir ku persembahkan kepada yang terindah
Menjadi satu kenangan yang tersimpan, bunga terakhir
Bunga terakhir menjadi satu kenangan yang tersimpan
Sebagai satu tanda cinta untuknya (untuknya), bunga terakhir
SUMBER : http://musiklib.org/Afgan-Bunga_Terakhir-Lirik_Lagu.htm
Kalau ada profesi yang saat ini tengah naik daun, salah
satunya adalah profesi yang terkait teknologi informasi (TI). Permintaan tenaga
TI saat ini memang membludak. Sebab, dunia sudah tenggelam dalam tsunami
digital. Akhir tahun 2011, misalnya, pengguna internet di Indonesia sudah
mencapai 55 juta orang atau meningkat 30% dibanding tahun sebelumnya yang baru
sebanyak 42 juta orang. Dari total pengguna itu, 29 juta di antaranya mengaku
mengakses internet dari mobile phone.
Saat ini, perusahaan di bidang usaha apa pun membutuhkan
sistem informasi, paling tidak dalam hal administrasi. Apalagi, banyak
perusahaan mulai membidik internet sebagai sarana usaha, promosi, dan
marketing.Perusahaan rintisan baru di bidang teknologi informasi (start-up)
juga terus bermunculan. Bidang usahanya bermacam-macam, mulai penyedia mobile
broadband, aplikasi mobile untuk web, digital content, e-commerce, jasa
jaringan komputasi awan, jasa penyedia pusat data, jasa penyedia sistem
informasi manajemen risiko dan kepatuhan, asset management atau wealth
management solutions, e-payment, dan masih banyak lainnya.
Dalam matematika dan ilmu komputer, teori
graf adalah cabang kajian yang mempelajari sifat-sifat graf. Secara informal, suatu graf adalah
himpunan benda-benda yang disebut simpul (vertex atau node) yang
terhubung oleh sisi (edge) atau busur (arc). Biasanya graf digambarkan
sebagai kumpulan titik-titik (melambangkan simpul) yang dihubungkan oleh
garis-garis (melambangkan sisi) atau garis berpanah (melambangkan busur). Suatu
sisi dapat menghubungkan suatu simpul dengan simpul yang sama. Sisi yang
demikian dinamakan gelang (loop).
Banyak sekali struktur yang bisa
direpresentasikan dengan graf, dan banyak masalah yang bisa diselesaikan dengan
bantuan graf. Jaringan persahabatan pada Facebook bisa
direpresentasikan dengan graf, yakni simpul-simpulnya adalah para pengguna
Facebook dan ada sisi antar pengguna jika dan hanya jika mereka berteman.
Perkembangan algoritma untuk menangani
graf akan berdampak besar bagi ilmu komputer.
Sebuah struktur graf bisa
dikembangkan dengan memberi bobot pada tiap sisi. Graf berbobot dapat digunakan
untuk melambangkan banyak konsep berbeda. Sebagai contoh jika suatu graf
melambangkan jaringan jalan maka bobotnya bisa berarti panjang jalan maupun
batas kecepatan tertinggi pada jalan tertentu. Ekstensi lain pada graf adalah
dengan membuat sisinya berarah, yang secara teknis disebut graf berarah atau digraf (directed graph). Digraf
dengan sisi berbobot disebut jaringan.
Jaringan banyak digunakan pada
cabang praktis teori graf yaitu analisis jaringan. Perlu dicatat bahwa pada
analisis jaringan, definisi kata "jaringan" bisa berbeda, dan sering
berarti graf sederhana (tanpa bobot dan arah).
Sedikit lebih formal
Suatu graph G dapat dinyatakan
sebagai . Graph G
terdiri atas himpunan V yang berisikan simpul pada graf tersebut dan himpunan
dari E yang berisi sisi pada graf tersebut. Himpunan E dinyatakan sebagai
pasangan dari simpul yang ada dalam V. Sebagai contoh definisi dari graf pada
gambar di atas adalah : dan
Gambar dengan node yang sama dengan yang di atas, tapi
merupakan digraf.
Pada digraf
maka pasangan-pasangan ini merupakan pasangan terurut. Untuk menyatakan digraf
(gambar kedua yang menggunakan tanda panah) kita dapat menggunakan himpunan edge
sebagai berikut :
Dalam himpunan edge untuk digraf, urutan
pasangan verteks menentukan arah dari edge tersebut.
Dalam teori graf, formalisasi ini
untuk memudahkan ketika nanti harus membahas terminologi selanjutnya yang
berhubungan dengan graph. Beberapa terminologi berhubungan dengan teori
graf :
Degree atau
derajat dari suatu node, jumlah edge yang dimulai atau berakhir pada node
tersebut. Node 5 berderajat 3. Node 1 berderajat 2.
Path suatu
jalur yang ada pada graph, misalnya antara 1 dan 6 ada path
Cycle
siklus ? path yang kembali melalui titik asal 2 kembali
ke 2.
Tree merupakan
salah satu jenis graf yang tidak mengandung cycle. Jika edge f dan a dalam
digraf di atas dihilangkan, digraf tersebut menjadi sebuah tree. Jumlah
edge dalam suatu tree adalah nV - 1. Dimana nV adalah jumlah vertex
Graf Tak Berarah (Undirected Graph) Graf G disebut graf tak berarah (undirected graph) jika setiap
sisinya tidak berarah. Dengan kata lain (vi,vj)=(vj,vi)
Graf Berarah (Directed Graph) Graf G disebut graf berarah (directed graph) jika setiap sisinya
berarah. Titik awal dari suatu sisi disebut verteks awal (initial vertex)
sedangkan titik akhir dari suatu sisi disebut verteks akhir (terminal
vertex). Loop pada graf adalah sisi yang verteks awal dan verteks akhirnya
sama.
Minggu lalu, Candra duduk di pojok kanan baris
pertama di kelasnya. Minggu ini, ia berpindah ke baris ketiga lajur keempat
yang minggu lalu ditempati Dimas. Dimas sendiri berpindah ke baris kedua lajur kedua
yang minggu lalu ditempati Sari. Perhatikan perpindahan tempat duduk Candra dan
Dimas ini.
·Candra berpindah 2
lajur ke kiri dan 2 baris ke belakang. Saat berpindah ini, Candra telah
melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 2 satuan ke atas yang ditulis sebagai
·Kemudian, Dimas
berpindah 2 lajur ke kiri dan 1 baris ke depan. Saat berpindah ini, Dimas telah
melakukan translasi 2 satuan ke kiri dan 1 satuan ke bawah yang ditulis sebagai
·Misalkan, tempat
duduk Candra minggu lalu di titik N(a, b) pada koordinat
Cartesius. Dengan translasi , diketahui tempat duduknya inggu ini pada titik N ’(a-2,b+2).Kalian dapat
menuliskan translasi ini sebagai berikut
Dengan prinsip yang sama, jika titik P(x,
y) ditranslasikan dengan maka diperoleh
bayangannya . Secara
matematis, ditulis sebagai berikut.
Sekarang, translasikan lagi bayangan yang telah
kalian peroleh dengan Didapat, Perhatikan bahwa
Ini berarti diperoleh dengan
mentranslasikan dengan Translasi T ini
merupakan translasi T1 dilanjutkan dengan T2, yang ditulis sebagai
Oleh karena dan maka
Akibatnya, titik
ditranslasikan dengan T1
dilanjutkan dengan translasi T2 menghasilkan bayangan sebagai berikut
Sifat:
·Dua buah translasi berturut-turut diteruskan dengandapat digantikan dengan translasi tunggal
·Pada suatu translasi setiap bangunnya
tidak berubah.
Contoh:
1.Translasi memetakan titik A(1,2) ke titik A'(4,6)
a.Tentukan translasi
tersebut !
b.Tentukanlah bayangan segitiga ABC dengan titik sudut A(1, 2), B(3, 4), dan C(-5, 6) oleh translasi tersebut.
c.Jika segitiga yang kalian peroleh pada jawaban b ditranslasikanlagi dengan Tentukan bayangannya!
d.Translasikan segitiga ABC dengan translasi T2 ◦T1.
Samakahjawabannya dengan
jawaban c?
Jawaban
a.
Diperoleh 1+p = 4 sehingga p = 3
2+q
= 6 sehingga q = 4
Jadi
translasi tersebut adalah
b. translasi artinya artinya memindahkan
suatu titik 3 satuan ke kanan dan 4 satuan ke atas. Dengan mentranslasikan
titiktitik A', B', dan C'dari segitiga ABC dengan translasi T1, kalian memperoleh
segitiga A'B'C' sebagai berikut
Jadi bayangan segitiga
ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(4,6), B'(6,8), dan C'(-2,10)
c.
Jadi
bayangan segitiga A'B'C' adalah segitiga A''B''C'' dengan titik A''(3,5),
B''(5,7) dan C''(-3,9)
d.translasi titik
Jadi
bayangan segitiga ABC adalah segitiga A'B'C' dengan titik A'(3,5),
B'(5,7) dan C'(-3,9) Perhatikan
bahwa segitiga yang kalian peroleh pada jawaban c sama dengan segitiga yang kalian peroleh pada
jawaban d.
Ambil sembarang titik P(a,b) pada lingkaran (x-3)2
+ (y+1)2 = 4 sehingga diperoleh (a-3)2 + (b+1)2 = 4
Translasikan titik P dengan sehingga diperoleh
Jadi titik P'(a-5,
b+2)
Perhatikan bahwa: a'= a - 5. Dari
persamaan (*), didapat a = a'+ 5.
b'= b + 2. Dari
persamaan (*), didapat b =
b' - 2.
Dengan mensubstitusi
nilai a dan
b ini ke persamaan (*), akan
Diperoleh (a'+ 5-3)2 + (b' - 2+1)2 = 4
(a'+ 2)2 + (b' - 1)2 = 4
Jadi bayangan dari (a'+ 5-3)2
+ (b' - 2+1)2
= 4 jika ditranslasikan
denganadalah (a'+ 2)2 + (b' - 1)2 = 4
REFLEKSI
Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin,
amatilah diri dan bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama?
Amati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke
cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kalian
akan menemukan beberapa sifat pencerminan.
Dari gambar tersebut, kalian dapat mengatakan
bahwa:
• Lingkaran Q kongruen dengan bayangannya,
yaitu lingkaran Q’
• Jarak setiap titik pada lingkaran Q ke
cermin sama dengan jarak setiap titik bayangannya ke cermin, yaitu QA = Q’A
dan PB = P’ B.
• Sudut yang dibentuk oleh cermin dengan garis
yang menghubungkan setiap titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku.
Sifat-sifat tersebut merupakan sifat-sifat
refleksi.
Matriks yang
bersesuaian dengan tranformasi geometri
Refleksi
Rumus
Matriks
Refleksi terhadap sumbu-x
Refleksi terhadap sumbu-y
Refleksi terhadap garis y=x
Refleksi terhadap garis y=-x
Refleksi terhadap garis x=k
Refleksi terhadap garis y=k
Refleksi terhadap titik (p,q)
Sama dengan rotasi pusat (p,q) sejauh 180˚
Refleksi terhadap titik pusat (0,0)
Refleksi terhadap garis y=mx,m=tan α
Refleksi terhadap garis y=x+k
Refleksi terhadap garis y=-x+k
SIFAT-SIFAT
a.Dua
refleksi berturut-turut terhadap sebuah garis merupakan suatu identitas,
artinya yang direfleksikan tidak berpindah.
b.Pengerjaan
dua refleksi terhadap dua sumbu yang sejajar, menghasilkan
translasi (pergeseran) dengan sifat:
§Jarak
bangun asli dengan bangun hasil sama dengan dua kali jarak kedua sumbu
pencerminan.
§Arah translasi tegak lurus pada kedua
sumbu sejajar, dari sumbu pertama ke sumbu kedua. Refleksi terhadap dua sumbu sejajar bersifat tidak
komutatip.
c.Pengerjaaan dua refleksi terhadap dua sumbu yang saling
tegak lurus, menghasilkaan rotasi (pemutaran) setengah lingkaran terhadap titik
potong dari kedua sumbu pencerminan. Refleksi terhadap dua sumbu yang saling
tegak lures bersifat komutatif.
d.Pengerjaan
dua refleksi berurutan terhadap dua sumbu yang berpotongan akan menghasilkan
rotasi (perputaran) yang bersifat:
§Titik
potong kedua sumbu pencerminan merupakan pusat perputaran.
§Besar
sudut perputaran sama dengan dua kali sudut antara kedua sumbu
pencerminan.
§Arah
perputaran sama dengan arah dari sumbu pertama ke sumbu kedua.
ROTASI
Rotasi
Rumus
Matriks
Rotasi
dengan pusat (0,0) dan sudut putar α
Rotasi
dengan pusat P(a,b) dan sudut putar
α
Keterangan
α + : arah putaran berlawanan putaran jarum jam
α - : arah putaran searah putaran jarum jam
SIFAT-SIFAT
Dua rotasi
bertumt-turut mempakan rotasi lagi dengan sudut putar dsama dengan jumlah kedua sudut putar
semula.Pada suatu rotasi, setiap bangun tidak berubah bentuknya. Catatan:
Pada transformasi pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi) dan perputaran
(rotasi), tampak bahwa bentuk bayangan sama dan sebangun (kongruen) dengan
bentuk aslinya. Transformasi jenis ini disebut transformasi isometri.
DILATASI
Aini dan teman-temannya berkunjung ke
IPTN. Di sana, mereka mengamati miniatur sebuah pesawat terbang. Miniatur
pesawat terbang ini mempunyai bentuk yang sama dengan pesawat terbang
sesungguhnya, tetapi ukurannya lebih kecil. Bentuk seperti miniatur pesawat terbang
ini telah mengalami dilatasi diperkecil dari pesawat terbang sesungguhnya. Selain
dilatasi diperkecil, terdapat pula dilatasi diperbesar, misalnya pencetakan
foto yang diperbesar dari klisenya. Faktor yang menyebabkan diperbesar atau
diperkecilnya suatu bangun ini disebut faktor dilatasi. Faktor dilatasi ini
dinotasikan dengan huruf kecil, misalnya k.
• Jika k > 1 atau k < -1, maka hasil dilatasinya diperbesar
• Jika -1 < k < 1, maka hasil dilatasinya diperkecil
• Jika k = ±1, maka hasil dilatasinya tidak mengalami perubahan
Dilatasi
Rumus
Matriks
Dilatasi dengan pusat (0,0) dan faktor dilatasi
k
Dilatasi dengan pusat P(a,b) dan faktor dilatasi k
KOMPOSISI TRANSFORMASI DENGAN MARIKS
Matriks yang bersesuaian dengan transformasi geometri
Transformasi
Rumus
Matriks
Identitas
Translasi
Refleksi terhadap sumbu-x
Refleksi terhadap sumbu-y
Refleksi terhadap garis y=x
Refleksi terhadap garis y=-x
Refleksi terhadap garis x=k
Refleksi terhadap garis y=k
Refleksi terhadap titik (p,q)
Sama dengan rotasi pusat (p,q) sejauh 180˚
Refleksi terhadap titik pusat (0,0)
Refleksi terhadap garis y=mx,m=tan α
Refleksi terhadap garis y=x+k
Refleksi terhadap garis y=-x+k
Rotasi
dengan pusat (0,0) dan sudut putar α
Rotasi
dengan pusat P(a,b) dan sudut putar
α
Dilatasi dengan pusat (0,0) dan factor dilatasi
k
Dilatasi dengan pusat P(a,b) dan faktor dilatasi k
Komposisi transformasi
komposisi dua translasi berurutan
Diketahui dua translasi dan . Jika translasi dilanjutkan translasi maka dinotasikan ”” dan translasi tunggalnya adalah T=T1+T2=T2+T1(sifat
komutatif).
komposisi dua refleksi berurutan
a.refleksi berurutan terhadap
dua sumbu sejajar
Jika titik A(x,y)
direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis x=b. Maka bayangan
akhir A adalah yaitu:
x'=2(b-a)+x
y'=y
Jika titik A(x,y) direfleksikan terhadap garis y=a
dilanjutkan terhadap garis y=b. Maka bayangan akhir A adalah yaitu:
x'=x
y'=2(b-a)+y
b.refleksi terhadap dua sumbu
saling tegak lurus
Jika titik A(x,y)
direfleksikan terhadap garis x=a dilanjutkan terhadap garis y=b (dua sumbu yang
saling tegak lurus) maka bayangan akhir A adalah sama dengan rotasi titik A(x,y) dengan pusat
titik potong dua sumbu (garis) dan sudut putar 180˚
c.refleksi terhadap dua sumbu
yang saling berpotongan
Jika titik A(x,y) direleksikan
terhadap garis g dilanjutkan terhadap garis h, maka bayangan akhirnya adalah dengan pusat perpotongan garis g dan h dan
sudut putar 2α(α sudut antara garis g dan h) serta arah putaran dari garis g ke
h.
Catatan
d.sifat komposisi refleksi
Komposisi refleksi (refleksi
berurutan) pada umumnya tidak komutatif kecuali komposisi refleksi terhadap sumbu
x dilanjutkan terhadap sumbu y (dua sumbu yang saling tegak lurus).
rotasi berurutan yang sepusat
Diketahui
rotasi R1(P(a,b),α) dan R2(P(a,b),β), maka
transformasi tunggal dari komposisi transformasi rotasi R1
dilanjutkan R2 adalah rotasi R(P(a,b),α+β)
Rotasi
R1 dilanjutkan R2 sama dengan rotasi R2 dilanjutkan
R1
komposisi transformasi
Diketahui transformasi maka transformasi
tunggal dari transformasi:
T1
dilanjutkan T2 (T2 ◦T1)
adalah T=T2 . T1
T2
dilanjutkan T1 (T1 ◦T2)
adalah T=T1 . T2
Catatan T1 . T2
= T2 . T1
bayangan suatu kurva/bangun oleh dua
transformasi atau lebih
Contoh: Tentukan bayangan
garis -4x+y=5 oleh pencerminan terhadap garis y=x dilanjutkan translasi !
Jawab: misal titik P(x,y) pada
garis -4x+y=5
P(x,y) dicerminkan terhadap garis y=x, bayangannya
P'(y,x)
Jika suatu bangun (segitiga,
lingkaran, dan lain-lain) ditransformasikan maka:
Luas
bangun bayangan tetap untuk transformasi : translasi, refleksi, dan
rotasi.
Luas
bangun bayangan berubah untuk transformasi dilatasi, yaitu jika luas bangun
mula-mula L setelah didilatasi oleh [P(a,b),k], maka luas bangun
bayangannya adalah L'=k2 +L